Karyawan Team Liquid Laporkan Pelecehan Seksual Dalam Dota 2!

Salah satu karyawan perempuan dari Team Liquid, Laura Sparksterooni Bowman, menceritakan pengalamannya bagaimana ia mendapatkan pelecehan seksual!

Kekerasan seksual tidak hanya bisa terjadi secara langsung, tetapi juga bisa melalui online secara non verbal, seperti chat, perkataan, dan lain-lainnya. Hal itulah yang dirasakan oleh Laura.

Dalam Twitternya, ia menceritakan bagaimana ia diperlakukan secara tidak baik oleh para orang asing dalam timnya yang menyinggung ke kekerasan seksual yang terjadi kepadanya!

BACA JUGA: Kembali Meluas, Moonton Akan Buka MPL KambojaMoonMeander Ceritakan Bagaimana EternalEnvy Mengkhianati Timnya!

Sparks, Karyawan Team Liquid Mendapatkan Pelecehan Seksual di Match Dota 2!

Laura mengatakan kalau para pemain tersebut mulai melecehkannya dan menunjukkan perilaku yang tidak senonoh kepada dirinya saat ia mulai berbicara melalui voice chat.

Dikatakan bahwa para pemain mulai bercanda dengan mendesah dan berperilaku tidak sopan setelah mengetahui adanya perempuan di dalam tim mereka. Teman-temannya pun langsung membantu Laura.

“Tolong berhenti menggangguku di Dota 2. Aku mengatakan satu hal dalam chat, dan seseorang mulai mendesah dan bertingkah seperti orang brengsek. Teman-temanku membela, dan akhirnya meminta maaf kepada mereka.

Di depan teman-temanku, bukan di depanku. Orang-orang ini tidak merasa bahwa hal tersebut perlu,” tulis Laura di Twitter.

BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Menarik Hasil Kualifikasi Regional TI10!

Pelecehan Seksual Team Liquid
Photo via: @Sparksterooni

Unggahan Laura di Twitter pun tersebar sampai ke Reddit dan banyak sekali komentar yang mulai membanjiri unggahan tersebut. Mereka memberikan solusi untuk menggunakan mute atau mematikan suara mereka.

Laura langsung membantah bahwa meskipun kita menggunakan tombol mute dan lain-lain, tidak akan memperbaiki masalah. Harus ada tindakan tegas lainnya untuk menghentikan kasus ini.

Aku tidak butuh seseorang menjelaskan bahwa ada tombol mute untuk membuang orang-orang seperti itu (sudah aku lakukan). Ini seperti membalut perban kecil di sekitar kaki yang sudah robek. Kita sebagai komunitas harus angkat bicara,” balas Laura.

Semoga saja pihak Dota 2 bisa memberikan solusi atas hal ini, terutama untuk seluruh pemain perempuan di luar sana, agar bisa terbebas dari pelecehan dan tindakan senonoh yang berhubungan dengan seksualitas.

Ikuti linimasa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.

Editor: Rafdi Muhammad