Comments Off on Alasan Frostmisty Memilih Jadi Talent Daripada Pemain Profesional
Beberapa hari lalu, Frostmisty diundang di podcast GLHSon episode ke 18, di sana dia memberi alasan lebih memilih menjadi talent daripada pemain profesional.
Albert “Frostmisty” Giovanni yang saat ini baru berumur 28 tahun, merupakan mantan pro player game Counter-Strike: Global Offensive yang sering menjuarai kompetisi.
Frostmisty pernah menjadi satu tim dengan Xccurate dan Sys, mereka saat itu bermain untuk tim Recca. Mereka pernah menjadi juara 1 di turnamen Razer Rising Stars Season 1: South-East Asia.
Bukan hanya di tim Recca, Frostmisty juga bermain untuk tim RRQ bersama dengan Blazek1ng yang saat ini menjadi pro player di tim BOOM. Mereka mendapatkan juara 2 di Indonesia Esports Games 2018.
Frostmisty Pilih Jadi Talent Daripada Pemain Profesional
Son sebagai host di acaranya, berusaha menggali informasi menarik yang akan diceritakan oleh bintang tamu. Dia menanyakan kepada Frosmisty mengapa lebih memilih menjadi talent daripada pro player.
Pertanyaan tersebut didasari, karena Frostmisty termasuk salah satu pemain profesional CS:GO yang menonjol dan diwaspadai pada saat itu dan banyak memenangkan pertandingan yang dia ikuti.
“Apa yah? gue aja main VALORANT, ini game apa sih, memang mekaniknya mirip CS:GO tapi gue sampai beberapa bulan masih kebiasaan main CS:GO, yang spraynya sampai kaki,” ujar Frostmisty
“Satu lagi, tidak tau kenapa gue grindingnya malas banget cuma berdua jadi malas banget, sudah mainnya berdua orangnya juga toxic-toxic lagi,” lanjut Frostmisty.
Perkataan tersebut adalah beberapa faktor yang membuat Frosmisty lebih memilih menjadi talent atau pelatih daripada pro player di game VALORANT ini.
Sebenarnya Frosmisty juga pernah ditawarkan oleh beberapa tim salah satunya seperti timnya Kuss, tetapi dia menolak dengan alasan sudah tidak ada niat untuk menjadi pro player.