Profil Topson Dari Sekolah Koki hingga Menjadi Pemain Dota 2 – Siapa sih yg sekarang tidak mengenal Topias Miikka “Topson” Taavitsainen khususnya bagi kalian penggemar berat game Dota 2? Pemain midlaner kini bermain buat tim OG memang sukses sebagai milyader berkat 2 kali kemenangannya di ajang The International.
tapi, mungkin sedikit berasal kalian yg mengetahui perjuangan yang Topson lakukan buat mampu berada pada titik yg kini . terdapat pengorbanan yang harus dia lakukan buat menggapai impiannya menjadi pemain profesional. pada kesempatan kali ini artikel ini akan membahas seputar Profil Topson Dari Sekolah Koki hingga Menjadi Pemain Dota 2 yang ada dibawah ini :
Profil Topson Dari Sekolah Koki hingga Menjadi Pemain Dota 2
Nama | Topias Miikka |
Nickname | Topson |
Asal | Finlandia |
Tanggal Lahir | 14 April 1998 |
Umur | 25 Tahun |
Profesi | Pro Player |
Fakta Menarik Topson dan Kisah Topson
Dilharikan pada negara Finladia Utara, Topson kecil tumbuh serta besar beserta lima saudaranya. pada umur 8 tahun, Topson buat pertama kalinya mencoba game Dota yang dikenalkan oleh kakaknya yg 7 tahun lebih tua.
mempunyai hobi baru, orang tua dari Topson pertamanya melihat hal ini sebagai sebuah duduk perkara. banyak sekali perjuangan mirip merogoh peralatan gaming serta bahkan koneksi internet dilakukan agar anaknya berhenti bermain game.
Bukan Topson namanya bila mudah menyerah, beliau pun permanen menggeluti hobi baru ini bahkan pemain berumur 21 tahun ini memutuskan buat keluar asal sekolah koki sebab berpikir dia mempunyai peluang buat menjadi pemain profesional menggunakan skill yang dimilikinya.
Bergabung menggunakan tim Oogway pada tahun 2016, karir Topson akhirnya dimulai. tapi sayangnya, berasal 4 turnamen amatir yg diikutinya mereka selalu wajib puas finis di posisi terakhir.
Walaupun masih belum sekalipun meraih juara , permainan apik yg Topson bawa akhirnya membuat salah satu tim esports dari Rusia, SFTe-sports tertarik buat meminangnya dan inilah awal sesungguhnya berasal karir profesional asal Topson.
memiliki peningkatan, akhirnya Topson yg tahun 2017 kala itu berhasil mencicipi juara buat pertama kalinya. tidak hanya sekali, bahkan beserta SFTe-sports ia mampu meraih dua kali juara pada turnamen ProDota Cup Europe.
Sayangnya, karena adanya suatu dilema di tim, akhirnya semua punggawa termasuk Topson wajib berpisah menggunakan SFTe-sports yg sudah terjalin selama kurang berasal dua bulan, membentuk tim baru yg diberi nama No Rats.
dengan nama baru ini, Topson kembali wajib melempem pada urusan prestasi. asal 5 kali keikutsertaan turnamen ia bahkan tidak pernah menjuarai satupun dan 1 turnamen lain timnya memutuskan undur diri.
Masih haus prestasi, akhirnya Topson bergabung dengan tim lima Anchors No Captain yg merupakan adonan berasal 5 pemain Finlandia dengan terdapat Trixi di dalamnya.
Permainan apik yang pulang Topson tampilkan pada tim 5 Anchors No Captain, akhirnya sampai ke indera pendengaran jajaran tim OG yang akhirnya mengantarkan beliau buat bermain di tim yg masih bela dia hingga sekarang pada Juni 2018.
Mungkin kalian ada yang belum menyadari ini, akan tetapi prestasi yang berhasil Topson bawa bersama tim OG merupakan menggunakan pribadi berlangsung sebagai jawa di The International 8. tidak hanya itu, bahkan trofi keduanya juga artinya juara TI9 yang notabene adalah turnamen kelas global.
Bergabung bersama OG pulalah, akhirnya pandangan orang tua Topson tentang game berubah 180 derajat. asal yg mencoba untuk menghilangkan hobi game yang ditekuninya anakanya dulu, Mereka akhirnya sadar betapa besar esports sekarang serta bahkan tidak pernah ketinggalan buat menonton permainan anak kesayangannya.
Satu lagi warta unik yg mungkin kalian belum tahu, di waktu bergabung bersama OG Topson hanya mempunyai penghasilan esports senilai USD$ 3000 yg kini berhasil naik ratusan lipat menggunakan total penghasilan kini yaitu USD$ lima,410,036.37.