Quad Gods, Tim eSport Kelas Dunia dengan Personel Disabilitas – Chris Scott mengalami kejadian tragis yang membuat tubuhnya menjadi kurang sempurna. Saat ia mencoba skydiving, parasutnya terkena masalah sehingga ia terhempas ke tanah dengan cukup keras.
Rekannya, Gary Messina, yang turut bersama Scott tewas dalam aksi tersebut. Scott merasa sangat beruntung sehingga ia masih bisa melanjutkan hidup, meski sebagian tubuhnya tak berfungsi normal lagi.
Scott menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Stony Brook. Ia mengalami koma selama 11 hari dan mulai tersadar pada awal Agustus 2014. Scott mengalami cidera leher; dan ia pun lumpuh dari bahu hingga ke bagian bawah badannya.
Dengan kondisi seperti itu, Scott pergi ke pusat rehabilitasi spesialis saraf di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dia menggunakan joystick yang dioperasikan dengan mulut, untuk menggerakkan kursi roda dan perangkat lainnya.
Situasi hidupnya mulai berubah pada titik ini. Semenjak dia akrab dengan joystick.
Scott secara teratur pergi ke Rumah Sakit Mount Sinai di East Harlem untuk menjalani rehabilitasi.
Di sana ia, menggunakan metode pelatihan yang terkait dengan atlet eSports (olahraga elektronik) berperforma tinggi, serta teknologi games seperti realitas virtual, guna meningkatkan kesehatannya.
Scott tak sendiri, ada kawan-kawan lain yang bernasib sama, yang juga sedang menjalani rehabilitasi.
Mereka membentuk tim atlet game virtual online, bernama Quad Gods.
Dalam turnamen pertama yang mereka mainkan, Quad Gods berada di urutan keempat. Hasil yang tidak cukup buruk, untuk sekumpulan manusia yang memiliki banyak kekurangan secara gerak fisik.
Baca juga: Alasan Jadi Atlet Esport Yang Membuat Tertarik
Makin lama makin padu, Mereka mulai banyak bermain dan memenangkan lebih banyak turnamen online. Cerita tentang tim Quad Gods lantas menyebar di antara komunitas game online, peluang pendanaan pun datang.
Mereka menerima uang untuk membeli peralatan dan menegaskan diri sebagai tim eSports yang solid.
Scott dan kawan-kawan satu timnya berharap, apa yang mereka lakukan ini dapat menginspirasi orang-orang dengan keterbatasan raga, agar bisa produktif kembali dan saling menguatkan satu sama lain.