Profil Ana Si Carry Jenius Spesialis The International – Penggemar Dota dua pastinya memahami sama galat satu pemain profesional termuda pada skena kompetitif game ini. Apalagi buat kalian yang sangat mengagumi tim pertama menggunakan 2 titel The International, OG. Yap, pemain tersebut ialah Anathan “Ana” Pham.
di gelaran The International 2019, nama Ana sekarang kian melesat pada kancah profesional Dota dua. Pasalnya, bukan hanya mampu mempertahankan gelar Aegis of Champion, beliau juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada gelaran TI9 ini.
Ana artinya pemain yg lahir di Melbourne, Australia pada 26 Oktober 1999. pada usianya yang begitu muda, dia sudah memiliki kemampuan bermain Dota dua di atas rata-homogen.
Sayangnya, meski punya kemampuan, Ana mempunyai satu hambatan. Bakatnya tidak mampu tersalurkan Jika dia terus berada di tanah kelahirannya.
kendala lain yang wajib dihadapi Ana ialah orangtuanya. oleh mak , Jan Du, melarang keras sang anak bermain Dota dua. Bukan tanpa alasan sang bunda menentang hobinya. karena, Ana sering bolos sekolah karena sibuk bermain semalam suntuk.
sikap ini terus berkelanjutan. tidak ada yang mampu menghentikan Ana untuk memainkan game kesayangannya ini. Segala cara dia lakukan agar terus bisa mengembangkan kemampuannya. dia pun memutuskan buat merantau ke Tiongkok supaya skill-nya tetap terasah.
Keputusannya buat merantau lagi-lagi ditentang oleh sang ibu. Untungnya, Ana punya kakak yang sangat mendukung kariernya menjadi pro player. sang saudara tertua pun berhasil meyakinkan ibunya supaya mendukung penuh anaknya. pada kesempatan kali ini artikel ini akan merangkum seputar Profil Ana Si Carry Jenius Spesialis The International yang ada dibawah ini.
Profil Ana Si Carry Jenius Spesialis The International
Nama | Anathan Pham |
Nickname | Ana |
Kelahiran | 26 Oktober 1999 |
Umur | 23 |
Asal | Australia |
Fakta Menarik Seputar Ana Si Carry Jenius
OG tempat tinggal kedua bagi Ana
Perantauan Ana ke Tiongkok pada awalnya tidak berjalan lancar. di 2015, beliau sempat mengikuti CDEC In-house League serta berlabuh Mobility Gaming. Satu tahun kemudian, kesempatan emas datang berasal galat satu tim lokal ternama, yaitu Invictus Gaming.
Kariernya di Invictus Gaming enggak berlangsung usang. dia mulai merasa kurang produktif sehabis hanya sebagai cadangan. Pasalnya, di waktu itu, IG diisi sang roster kelas atas mirip burNIng, Faith, Chuan, dan Xi. tapi, Invictus Gaming bisa dibilang berjasa bagi karirnya, mengingat Ana memulai karir profesionalnya pada tim ini.
Selang 5 bulan kepergiannya berasal IG, tawaran menjanjikan datang berasal tim Eropa yang sampai saat ini ia bela, yaitu OG. di ketika itu, memang nama OG belum begitu tenar layaknya 2 tahun belakangan ini.
akan tetapi takdir berkata lain, nama Ana serta OG semakin diperhitungkan pada skena kompetitif Dota 2. Apalagi sehabis berhasil menjuarai beberapa gelaran bergengsi, The Boston Major serta Kiev Major.
Patahkan Kutukan kampiun dua Kali The International
sejak pertama kali The International digelar pada tahun 2011, belum ada yang pernah menjuarai gelaran ini 2 kali. sampai akhirnya tim yang dianggap asal antah berantah ini membuktikan, bahwa mereka mampu memecahkan rekor sepanjang sejarah TI menjadi tim yg mampu jadi juara 2 kali berturut-turut.
Padahal di putaran DPC 2018-2019 OG sama sekali tidak meraih juara sama sekali serta wajib bertengger di posisi 10. tapi, performa yg kurang optimal tadi diperbaiki pada fase grup TI 9. OG menjadi pemimpin klasemen sampai hari keempat serta tidak pernah kalah sama sekali.
Lanjut ke babak upper bracket, OG dipertemukan dengan tim akuisisi, yaitu Newbee. Berhasil menang, OG melenggang pasti ke ronde dua. Drama pun pulang terjadi antara OG dan EG. laga paling dinanti di The International 2019 ini dimenangkan oleh OG dengan skor 2-1.
Skenario TI8 balik terjadi pada sini, OG balik bertemu dengan PSG.LGD pada final upper bracket. PSG.LGD pun dikirim ke lower bracket. Berbedanya, di laga final, Fy serta mitra-mitra harus kalah dari Liquid. permasalahan perebutan kampiun 2 kali The International pun pada mulai dari sini.
OG menjadi pemegan gelar juara bertahan mengerahkan segalanya pada laga ini buat mempertahankan takhtanya. berasal kubu Liquid, pernah menjuarai TI7 ialah bekal penting buat laga ini. 25 Agustus 2019 menjadi lepas permasalahan buat memilih siapa tim terkuat di jagat Dota 2.
dari empat laga yg dijalani, Liquid berhasil memenangkan satu pertandingan pada awal. Sisanya, OG tampil ganas mendominasi jalannya pertandingan sampai akhirnya, Ana, Ceb, n0tail, JerAx, dan Topson mematahkan kutukan tim yg bisa memenangkan 2 The International. Ana pun dipilih sebagai MVP di gelaran ini sesudah mendapatkan rating kill sebesar 8.08.
TI8 Kisah Cinderella Ana dan OG
istilah “jodoh enggak ke mana-mana” bisa dikatakan cocok buat kisah Ana dan OG. Mereka pun dipertemukan kembali menjelang TI8 buat mengikuti open qualifier. mampu dibilang, perjalanan OG pada TI8 tidaklah mudah. akan tetapi, akhirnya mereka lolos hingga ke fase grup. Pasalnya, grup OG diisi sang tim-tim besar seperti, Liquid, EG, PSG.LGD dan Invictus Gaming.
Hari pertama OG berada pada peringkat delapan setelah menunda imbang PSG.LGD dan dikalahkan Liquid. Hari ke 2, OG dikalahkan oleh rival, yaitu EG. di match selanjutnya OG merangkak naik ke posisi 7 asal 9 sesudah mengalahkan Mineski dua-0. Total, di fase kelompok OG berhasil memenangkan delapan pertandingan serta meroket menuju posisi 4 klasemen.
Laga Main Event, OG menyapu bersih 2 poin dari VGJ.Storm. lagi-lagi, mereka harus bertemu EG di babak semifinal upper bracket. Hebatnya, OG tampil perkasa dan bisa memenangkan game tersebut dengan skor dua-1.
tidak hingga di situ, OG wajib bertemu perwakilan Tiongkok, PSG.LGD. Sempat putus harapan, di laga ini OG mengerahkan segalanya. Akhirnya mereka pun berhasil menggeser PSG.LGD ke lower bracket serta duduk manis pada kursi Grand Final.
di laga final, OG kembali bertemu PSG.LGD yg berhasil memenangkan final lower bracket. Laga final terbaik The International pun digelar. perseteruan tim beda kasta ini menghabiskan 5 game. selesainya laga yang melelahkan. sang “People Champion”, yaitu OG berhasil menjuarai TI8.