Game: Dari Hiburan Jadi Kompetisi Bergengsi

Game: Dari Hiburan Jadi Kompetisi Bergengsi – Gim atau yang lebih kita kenal sebagai game adalah sesuatu yang dimainkan dengan tujuan untuk menghibur.

Game memiliki aturan tertentu yang bertujuan untuk memberi kita tantangan sehingga ada yang menang dan ada yang kalah. Awalnya game diciptakan untuk sekadar hiburan, tetapi seiring waktu mulai ada beberapa game kompetitif yang membuat orang menjadikan game-game tersebut sebagai ajang kompetisi dan lahirlah E-Sports.

Berikut ini adalah beberapa game yang dijadikan kompetisi oleh para pemainnya:

1. Dota 2

Dota adalah game berjenis Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dimana sesuai namanya, permainan ini terdiri dari 2 tim yang saling bertarung dengan objektif menghancurkan pertahanan lawan. Dota 2 adalah perpanjangan dari mod Defense of the Ancient di game Warcraft 3: Reign of Chaos dan Warcraft 3: The Frozen Throne.

Game ini memiliki turnamen resmi yang bernama The International yang pertama kali diselenggarakan pada bulan Agustus tahun 2011. Dota 2 menjadi salah satu game yang digemari sejak pertama kali ia menyelenggarakan turnamen hingga sekarang dan turnamennya (The International) menjadi turnamen dengan total hadiah terbesar yaitu Rp 676 miliar.

2. Counter Strike: Global Offensive

Yang kedua ada Counter Strike: Global Offensive yang lebih dikenal dengan singkatannya CS:GO. Game ini berbasis First Person Shooter (FPS) dan dikembangkan oleh Valve Corporation dan Hidden Path Entertainment. Game ini rilis pertama kali pada tanggal 21 Agustus 2012 yang berarti sudah 10 tahun game ini hadir. Counter-Strike: Global Offensive Major Championships adalah turnamen paling besar dan paling terkenal CS:GO yang dimulai pada tahun 2013.

3. PUBG: Battlegrounds

Game yang satu ini bisa didapatkan di PC, konsol, ataupun mobile. Game yang dikembangkan oleh Tencent Games, Krafton, dan Lightspeed & Quantum ini pertama kali rilis pada tanggal 30 Juli 2016 di PC. Game esports indonesia ini berbasis battle royale di mana 100 pemain akan dikumpulkan dalam satu tempat dan pemain atau tim terakhir yang bertahan akan memenangkan permainan.

Pemain bisa bermain sendirian, tim 2 orang, atau tim 4 orang.

Masuknya E-Sports ke Indonesia

Awalnya, ajang pertandingan game ini hanya dipandang sebelah mata oleh pemerintah dan hanya diselenggarakan oleh game-game PC saja serta beberapa game arcade seperti Tetris, Donkey Kong, ataupun Tekken. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai melirik game-game yang ada pada smartphone seperti Crisis Action yang dahulu pernah ramai dimainkan namun sekarang sudah kehilangan pemainnya karena pengelolaan cheater yang buruk.

Perkembangan e-sports di Indonesia saat ini bisa dibilang sangat pesat. Menurut data Global Games Market Report 2021, Indonesia menempati posisi 17 pasar game terbesar dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Pemerintah bahkan juga ikut mendukung industri game ini dengan cara menjadikan e-sports sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada kegiatan olahraga seperti Piala Menpora, Piala Presiden, Pekan Olahraga Nasional (PON), hingga SEA Games.

Masa E-Sports Terdahulu

Awal mula perkembangan e-sports di Indonesia terjadi pada tahun 1999 dengan nama Liga Game dan game yang dimainkan pada saat itu adalah StarCraft dan Quake II.

Tidak lama berselang tepatnya pada tahun 2002, kompetisi game online di Indonesia hadir kembali dengan nama Cyber Game dan game-game yang ditampilkan jauh lebih banyak dibanding saat Liga Game. Age of Empire II, Brood War, Counter Strike, FIFA World Cup, dan StarCraft adalah game-game legendaris yang dimainkan pada saat itu. Setelah masa Cyber Game berakhir, muncullah game-game seperti Dota 2, League of Legends, Overwatch, CS:GO, Point Blank, Lost Saga yang menggantikan game-game terdahulu.

Tahun 2016 hingga sekarang adalah masa-masa kejayaan untuk game-game mobile.

Bagaimana tidak, kemunculan Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Free Fire, dan beberapa game lagi merenggut popularitas game PC. Hal ini masuk akal karena biaya yang dikeluarkan untuk bermain game mobile lebih murah dibandingkan game PC.

Game mobile sebagian besar tidak memungut biaya untuk memainkannya sedangkan game PC sebagian besar berbayar walaupun saat ini banyak game PC yang sudah digratiskan.

Perkembangan mobile e-sports di Indonesia sangat pesat, kompetisi game mobile ini diselenggarakan selang 1-2 tahun dengan hadiah yang cukup menggiurkan. Banyak pemain-pemain game PC yang sudah redup berpindah ke Game mobile seperti Rivaldi Fatah atau lebih dikenal dengan R7 yang dulunya bermain di divisi Dota 2 untuk tim Rex Regum Qeon (RRQ), pindah ke divisi Mobile Legends untuk tim yang sama.

Hasil Observasi Pasar Game Dunia

Di bawah ini adalah bagan dari hasil penelitian pasar game dunia.

Terlihat bahwa game mobile adalah yang paling banyak menghasilkan dibanding game pc ataupun konsol. Game mobile mendominasi dengan angka 53 persen dan meningkat 5,1 persen dari tahun sebelumnya, dari bagan tersebut kita tahu bahwa memang game mobile jauh lebih digemari belakangan ini.

Bagan kedua ini memperlihatkan penghasilan pasar game per wilayah. Kita bisa melihat asia pasifik lah yang memegang penghasilan terbesar pada tahun ini dengan total sebanyak 95.6 miliar USD dan pemegang penghasilan terkecil pada tahun ini jatuh kepada Timur Tengah dan Afrika dengan total sebanyak 7.1 miliar USD.

Baca juga: Esports King, Game Kelola Tim Esports Seperti ‘Football Manager’

Kesimpulan

Pada akhirnya, setiap aspek dari game terus berinovasi dan digemari seiring waktu. Game-game baru terus berdatangan begitupun dengan perangkat gamenya seperti yang baru-baru ini dirilis yaitu Steam deck yang menyerupai Nintendo Switch tetapi dengan game-game dari Steam. Dengan beralihnya masa kejayaan game PC ke game mobile bukan berarti game PC sudah mati, game PC tetap ada peminatnya walaupun tidak semeriah game mobile di Indonesia. Komunitas game Valorant, CS:GO, DotA 2 masih sangat aktif dalam forum-forum game dan kompetisi game-game tersebut masih berjalan seperti biasanya.

Pemerintah juga sudah melakukan yang terbaik untuk industri game Indonesia. Para pemain dari Indonesia khususnya dari game mobile mampu mengharumkan nama Indonesia di skala internasional seperti PUBG dengan tim BTR Red Aliens yang memenangkan PMWL pada tahun 2020 lalu serta Mobile Legends dengan tim EVOS Legends yang memenangkan M1 World Championship pada tahun 2019 lalu.