Bupati Mukomuko Minta Menkominfo Blokir Game Online

Bupati Mukomuko meminta secara langsung kepada Menkominfo untuk melakukan blokir game online, ada pro dan kontra tentunya.

Stigma buruk dari masyarakat tentang perilaku bermain game online membuat isu pemblokiran mencuat. Di salah satu kabupaten di kota Bengkulu, mencuat isu pemblokiran game online karena banyak dikeluhkan masyarakat.

Rvl Promo

Isu ini diperkuat dengan surat dari Bupati Mukomuko yang ditujukan untuk Menkominfo di Jakarta tentang pemblokiran game online. Dalam surat tersebut, dituliskan kalau banyak keluhan masyarakat terkait anak-anak remaja usia sekolah mengakses Free Fire, Mobile Legend dan PUBG Mobile.

Bupati Mukomuko blokir game online
Photo via: Istimewa

Game-game tersebut diyakini punya dampak negatif yang besar dalam perkembangan, kesehatan dan pedidikan anak. Remaja tersebut dianggap telah jadi pecandu dan diharapkan pemerintah dapat melakukan intervensi untuk melakukan pemblokiran kepada game tersebut.

Orang Tua Punya Peran Penting dalam Pengaruh Game Online

Isi dalam surat diatas adalah tentang buruknya dari bermain game, padahal banyak hal positif juga di dalam game online. Padahal bukan hanya anak-anak, banyak orang tua juga yang menggunakan gadget untuk mengasuh anak. Akibatnya, mereka mampu mengakses game-game online tanpa pendampingan dan pengawasan yang memadai dari orang tua.

Menurut riset studi dari kasus diskon CouponCodes4u yang melibatkan 2.403 responden orang tua di amerika. Hasil yang terlihat adalah 27 persen orang tua mengatakan bahwa anak mereka bermain gadget seperti tablet dan smartphone setiap hari, 22 persen mengaku anak mereka menggunakan gadget hanya pada akhir minggu dan hanya 19 persen yang mengatakan anak mereka jarang memakai gadget.

Jika kita lihat lebih lanjut, alasan lain dari anak usia sekolah sudah terlalu lengket dengan gadget menurut survey Nielsen dalam 2016 Mobile Kids Report adalah supaya anak bisa tenang atau mudah dikontrol dan mempermudah proses komunikasi. Di samping itu, keingingan orang tua untuk bisa melacak keberadaan putra-putrinya jadi alasan lain mengapa anak yang usianya belum genap 13 tahun sudah dibelikan atau setidaknya menggunakan gadget.

BACA JUGA : ShahZaM Ungkap Alasan Pindah dari CS:GO ke VALORANT

Untuk itulah peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anak dan perkembangan teknologi. Semakin majunya dunia esports dan game online juga bisa menjadi pertimbangan orang tua. Tinggal peran kita sebagai orang tua saja untuk mengarahkan anak-anak menjadi seimbang antara bermain game online dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Bagaimana pendapat sobat RevivaL tentang kejadian ini di Kabupaten Mukomuko ini? Apakah emang sudah seharunya game online diblokir atau ada cara lain untuk mengatasi masalah ini ?

Ikuti linimasa RevivaLTV di YouTubeInstagramFacebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports.

Editor: Rafdi Muhammad