Caster sekaligus pelatih Dewa United Esports yaitu Lius Andre memberikan tanggapannya seputar Mobile Legends yang diminta untuk diblokir.
Baru-baru ini komunitas Mobile Legends Indonesia dihebohkan dengan satu surat resmi dari Bupati Mukomuko ke Kemkominfo yang berisikan permohonan pemblokiran Mobile Legends.
Selain game dari Moonton, beberapa game lain seperti Free Fire dan PUBG Mobile juga ikut diminta untuk diblokir. Alasannya adalah karena banyaknya warga di sana yang mengadukan kalau game-game tersebut membawa dampak negatif bagi anak-anak.
BACA JUGA: Cerita Awal Mula KB Jadi Pelatih Untuk Victim Esports!
Komentar Lius Andre Soal Mobile Legends Ingin Diblokir
Menanggapi hal ini, seorang pengamat sekaligus pelatih Mobile Legends yaitu Lius Andre memberikan pendapatnya. Menurutnya ini terlalu berlebihan.
Ia mengatakan kalau tentunya semua yang berlebihan itu tidak baik. Lalu ia mengibaratkan dengan kegiatan tidur. Tidur apabila secukupnya tentunya baik untuk tubuh, namun apabila kebanyakan tentunya tidak baik atau bisa juga meninggal.
“Sesuatu yang berlebihan semuanya gak baik. contoh tidur secukupnya = sehat , tidur berlebihan = coba cek ke dokter masih ada detak jantungnya apa kagak,” jelas Lius.
Lius juga menambahkan kalau beberapa game yang diminta untuk diblokir seperti sekarang sedang menjadi olahraga baru dan bahkan membuka lapangan kerja untuk banyak orang termasuk ia dan teman-temannya.
BACA JUGA: Xin Akan Bermain di MPL ID Season 8? Ini Jawaban RRQ AP
“Dari tiga game yang disebutkan diatas adalah jenis olahraga yang baru, yaitu electronic esports (E-sports). E-sports udah jadi industri yang besar dan menciptakan banyak peluang kerja loh,” tambahnya.
Ia lalu mempertegas kalau memang untuk anak-anak yang masih sekolah tentunya harus dibatasi jam bermainnya. Tak boleh setiap saat. Main itu boleh-boleh saja tapi jangan sampai membuat nilai sekolah turun.
“Cuma, untuk anak usia sekolah memang harus tahu waktu ketika bermain ya, latihan atau bermain boleh tapi jangan sampai nilai sekolah turun atau sampai tidak naik kelas ya, karena pendidikan tetap nomor satu.
Namun bukan berarti harus diblokir. Orang tua lah yang berperan di sana. Tentunya mereka harus bisa mengedukasi anak-anak mereka agar game yang dimainkan tidak berakibat negatif. Peran orang tua dan pengasuh lah disini yang penting untuk membatasi jam bermain anak. bukan malah salahin game-nya,” pungkasnya.
Kalau dilihat-lihat dari suratnya sendiri, memang dampak-dampak negatif akibat game tersebut benar bisa terjadi semua. Namun perlu diketahui bahwa game juga bisa membawa dampak positif seperti yang dijelaskan oleh Lius Andre.
Ikuti linimasa RevivaLTV di YouTube, Instagram, Facebook dan Revivalpedia untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar esports!
Editor: Rafdi Muhammad